Menurut Abu Hamid al Ghazali
orang yang senang belum tentu tenang, misalnya orang yang melakukan kurupsi,
tentu merasa senang karena mendapatkan harta dengan segera tanpa susah payah,
dia hanya tinggal menikmatinya saja. Tapi apakah hati menjadi tenang dengan
perolehan harta yang bukan hak’a? jika sudah menyadari seperti itu, mengapa
manusia berbuat zdalim terhadap diri’a sendiri dan hanya mementingkan kenikmata
yang sifat’a hanya sesaat. Padahal mereka berani menanggung resiko
ketidaktenangan dan ketidaktentraman dalam hidup’a.
Kebahagiaan itu kenyataannya
tidak bermula pada kesenangan melainkan berangkat dari ketenangan. orang yang
memiliki banyak uang pasti senang karena segala kebutuhan tercukupi tetapi uang
tidak menjamin seseoarang mendapatkan ketenangan hidup.
Seringkali kita temukan orang
kaya malah menjadi bertambah cemas karena takut dan khawatir hartayan berkurang
atau habis. Siapapun jika mendapat jabatan atau kedudukan prestisius menjadi
senang, tapi adakah jabatan itu bias membuat dia tenang dalam hidupnya?
Jawabanya pasti belum tentu ! jika begitu, mengapa kita tidak mementingkan
ketenangan hidup ketimbang memulai kesenangan hidup? Karena ketenangan jiwa
insya allah akan menghasilkan kesenangan dan kebahagiaan yang hakiki.
Dalam al qur’an banyak sekali
ayat yang menerangkan tentang ketenangan dan manfaatnya. Orang tenang
(mengikuti petunjuk al qur’an) itu mendpat rahmat atau kasih saying Allah, (Q.S
7:204) “Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan orang2 yang beriman
(Q.S 9:26) “ Allah menurunkan ketenangan kedalam hati orang mukmin supaya
keimanan bertambah di samping keimanan mereka yang telah ada. (Q.S 48:4 & 18 )
Ketenangan jiwa niscaya akan
menghilangkan rasa cemas hingga hidup menjadi ringan tanpa beban. Segala
penyakit fisik pun akan hilang atau berkurang dengan sendirinya jika jiwa kita
menjadi tenang. Orang yang tenang akan dengan mudah mendapat kesenangan dan
kebahagiaan, sebagai orang yang beriman, sudah tentu kita akan memilih hidup
tenang dahulu sebalum mendapatkan yang se3nang.
"KEMENTRIAN AGAMA"
No comments:
Post a Comment